Vania Febriyantie Pelopor Seni Tani, via instagram.com/@vaniavanya dan canva |
Vania dan rekannya menjalankan tren urban farming yaitu konsep bercocok tanam di lingkungan perkotaan. Motivasi Seni Tani berangkat dari keinginan untuk menjadikan akses pangan lokal di daerah sendiri.
Saat panen tiba, komuditas tersebut langsung didistribusikan pada konsumen di sekitarnya agar masyarakat mendapatkan akses pangan yang berkualitas.
Awal Mula munculnya Seni Tani
Seni Tani adalah program usaha pertanian regeneratif di daerah urban (Urban Farming
Social Entreprises) di Bandung, Jawa
Barat. Program ini dipelopori oleh Vania
Febriyantie dan rekannya, Galih. Mereka berdua tinggal di daerah urban Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Bandung.
Vania yang lahir pada tahun 1993 di Lhokseumawe adalah pelopor Seni Tani yang menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Vania Febriyantie mempunyai latar belakang pendidikan di jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Alasan Vania dan rekannya menjalankan seni tani di masa pandemi di antaranya banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan menyebabkan depresi sehingga Vania dan rekannya melihat peluang dengan memanfaatkan lahan tidur di kawasan Sukamiskin, Arcamanik.
Seperti dilansir dari anugerahpewartaastra.satu-indonesia, sejak era pandemi di Bulan November 2020 hingga sekarang ada 680 m² lahan tidur yang dimanfaatkan menjadi kebun sayur. Hasilnya selama periode Januari-Juli 2022 Seni Tani telah memanen sayuran sebanyak 303,843 kg.
Hasil panen Seni Tani, via instagram.com/@kamisenitani dan canva |
Hasil panen kemudian akan didistribusikan melalui Kelompok Tani Sauyunan dengan sistem CSA, Community Supported Agriculture. Dalam hal ini, anggota kelompok ini dengan jumlah 24 orang akan membayar di awal bulan sebelum benih sayur ditanam. Keuntungannya petani urban memperoleh kepastian, advance payment sebelum panen.
Kontribusi Seni Tani Terhadap Perekonomian, Sosial, dan Lingkungan
Saat ini krisis pangan atau kualitas pangan di daerah perkotaan sudah berlangsung. Setiap hari, Kita memang masih bisa makan tetapi bagaimana dengan kualitas makanannya? |
Real food dan artificial food sudah bercampur. Anak-anak muda di daerah perkotaan cenderung mengkonsumsi makanan yang manis-manis contohnya. Boba dan lainnya.
Realitanya saat ini makanan artifisial lebih murah dibanding real food. Makanan organik dan sehat cenderung tidak terjangkau dan menjadi eksklusif. Pada akhirnya makanan sehat ini hanya bisa dijangkau orang yang mampu saja.
Seni Tani memiliki harapan agar makanan sehat bisa dinikmati masyarakat dengan harga yang terjangkau. Melalui Seni Tani ini, apa yang dilakukan Vania dan rekannya membawa dampak baik bagi perekonomian dan lingkungan sekitarnya.
Berawal dari 5 orang anggota inti dan 99 orang sukarelawan, Seni tani ini dibangun berdasarkan sistem bisnis sosial atau community-supported agriculture (CSA), yaitu membayar biaya berlangganan pada awal musim tanam bagi para anggotanya.
Bisnis ramah lingkungan seperti ini memberikan kontribusi positif bagi para pelakunya seperti meningkatkan taraf ekonomi warga sekitar dan membuka peluang lapangan pekerjaan yang baru.
Kontribusi lainnya di bidang sosial, Seni Tani melibatkan komunitas dan para pemuda mendapatkan nature healing melalui Kebun Komunal, memperoleh pelatihan urban farming dan menyediakan akses pangan lokal yang sehat
Pelatihan bersama Seni Tani, via instagram.com/@kamisenitani dan canva |
Belajar berkebun di Seni Tani, via instagram.com/@vaniavanya dan canva |
Selain itu ada juga agenda belajar berkebun untuk anak di Kebun Seni Tani. Anak-anak dikenalkan dengan dunia pertanian regeneratif dan ikut beraktivitas di Kebun Seni Tani. Anak-anak bisa mengenal seperti apa proses bertani di kebun.
Dampak lainnya, melalui publikasi media diharapkan bisa memberikan pengaruh positif karena Vania sebagai generasi muda begitu menginspirasi.
Penghargaan ASTRA SATU Indonesia bagi Vania Febriyantie, Sosok Inspiratif Pelopor Seni Tani
"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." |
Berkat keuletan dan kiprahnya yang mempopulerkan Seni Tani dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan membawa inspirasi bagi banyak orang Hal inilah yang membawa Vania menjadi salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2021 dengan kategori Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19.
Satu Indonesia Awards adalah wujud apresiasi ASTRA untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok yang berhasil membawa perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya, di berbagai bidang baik, Kesehatan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang di atas.
Itulah kiprah Vania Vebriyantie, pelopor Seni Tani yang menginspirasi. Generasi muda yang punya pengaruh positif. Berhasil menerapkan urban farming dan bisa mengangkat perekonomian warga sekitarnya. Selain itu, akses pangan sehat pun bisa terwujud. Semoga saja akan ada vania-vania lainnya yang terinspirasi melakukan hal yang serupa di Indonesia.
Salam,
Saya pertama kali mengenal Seni Tani dari kontennya Raditya Dika. Karena kak Vania kebetulan diundang. Dari pemaparannya memang konsep Seni Tani ini adalah konsep pertanian yang memang mampu mensejahterakan. Dengan membawa semangat petani milenial untuk dapat bergabung dan berkontribusi. Sayangnya ini baru di Bandung. Dan semoga daerah-daerah lainnya dapat meniru semangatnya.
BalasHapusAsli keren lo pejuang ekonomi ini. Pas Covid, kak Vania justru menghasilkan ide yang membantu orang bisa berpenghasilan. Apalagi konsepnya berkebun dan bertani, jadi aktifitas ini enggak cuma ngasilin cuan tapi juga menghilangkan stress akibat pembatasan. ❤️❤️
BalasHapusSalut utk Vania dkk yg telah berbagi ilmu ketrampilan dan juga lifestyle melalui Seni Tani ini. Sungguh inspiratif!
BalasHapusSetuju Bu Tanti, apalagi untuk generasi jaman now. Ini jadi hal yang asik, sehingga akan banyak muncul petani muda
HapusDi Indonesia butuh banget anak mudah inspiratif seperti Kak Vania Febriyantie. Selain peduli dengan alam, Kak Vania juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk penduduk sekitar, Keren!
BalasHapusSalut sama orang-orang yang bisa membawa perubahan bagi lingkungan sekitarnya. Pasti ga mudah. Apalagi sampai membuat inovasi yang mampu mensejahterakan kehidupan org lain. Smg makin banyak orang-orang seperti beliau.
BalasHapuswuihh keren banget insipiratif dan invoatif semoga bisa menjadi budaya di Indonesia supaya banyak yang tersejahterakan
BalasHapusBener-bener pemakmur bumi ya kalo kaya gini. Selain memakmurkan bumi, juga memakmurkan manusia-manusianya. ilmu dan kepedulian yang bersinergi jadi keren banget hasilnya, maasyaAllah
BalasHapusTernyata sekarang banyak sekali ya anak mudah inspiratif yang memggerakan sebuah sektor dan berperan penting bagi orang banyak. Tapi, untuk punya perhatian bessr di Seni Tani pun butuh yang namanya kesukaan terhadap seni tani karena enggak semua orang menekuni bidang tsb
BalasHapusLingkungan di sekitar kita butuh perubahan termasuk di pertanian yang mana dunia berubah dan caranya pun berubah, ini adalah inspirasi tak bertepi
BalasHapusKeren banget cara kak vania dan rekannya dalam merespon kondisi masyarakat sekitar yang kehilangan pekerjaan sampai akhirnya mendirikan seni tani ini.
BalasHapusKeren mba Vania ini, bisa membawa perubahan bagi lingkungan sekitar dengan lifestyle bertani.
BalasHapusWah, sebenarnya pertanian itu bidang yang sangat berpotensi untuk maju jika dikembangkan di Indonesia ya. Real food alias makanan organik ini adalah makanan sesungguhnya yang penuh gizi dan tentu mengurangi risiko manusia dari aneka macam penyakit yang banyak muncul sekarang. Salut dengan anak muda seperti Vani yang punya inisiatif semacam ini.
BalasHapusSosok Vania ini beneran milenial banget
BalasHapusSaat anak muda pada gak melirik dengan dunia tani, ia justru bikin banyak gebrakan. Salut dengan semua upayanya
Anak muda bangsa kita semoga banyak yang mengikuti jejak Vania ini
Baru tahu ada konsep ini, konsep Seni Tani. Sepertinya menarik buat saya yang juga sedikit tertarik dalam bidang itu.
BalasHapusLuar biasa ya anak-anak muda sekarang. Banyak hal-hal positif dilakukan dan diprogram secara terorganisir dengan baik. Dan hasilnya luar biasa, walau dimulai dari aktivitas kecil. Mirip dengan ini ada juga kelompok anak2 muda yang membuat bank sampah, sehingga berguna bagi masyarakat luas untuk mendapatkan nilai ekonomis dari sampah sehari-hari yang mereka hasilkan tiap hari.
BalasHapusBaca tulisan ini jadi semangat buat berkebun juga di rumah.. Keren banget Kak Vania dengan Seni Tani. Jadi bisa membuka lapangan kerja buat masyarakat dan bermanfaat buat sesama..
BalasHapusSiapa sangka seni dan pertanian bisa jadi duet maut yang begitu harmonis? Kalau dulu kita lihat traktor di sawah, sekarang bisa jadi kita lagi lihat karya seni bergerak. Brava, Vania
BalasHapusKereeen banget pokoknya
Salut dgn semangat kak Vania sbg generasi muda utk mendirikan Seni Tani ini. Inspiratif bgt.
BalasHapusTidak mudah mengubah lahan tidur menjadi kebun sayur yang produktif. Butuh kesabaran ekstra, anggota yang mumpuni, serta distribusi akhir yang jelas. Melalui artikel ini kita dapat mengetahui orang baik tersebut, salut kak. Nice artikel kaa
BalasHapusWaah keren banget kak Vania ini mendirikan seni tani, dimana tak hanya memanfaatkan ekonomi ajaa tapi juga mampu mengajak masyarakat sekitarnya jadi berdaya
BalasHapusAsli ini keren banget. Jarang banget anak muda terjun ke dunia pertanian. Keren sekali bisa mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah menjadi manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat luas.
BalasHapusAwalnya aku gak paham, tapi serasa gak asing dengan namanya.
BalasHapusTernyataa, beneran...
Aku pernah beli bibit bunga dan sayuran di salah satu rumah yang jaraknya gak jauh dari Seni Tani.
Dan memang di daerahku (Arcamanik juga, dan dekeeett banget sama Seni Tani) memang penduduknya aktif menanam. Dari mulai bunga, untuk meperindah Arcamanik sampai pohon yang memang belum pada besar, tapi semoga dengan dirawat setiap hari, lama-lama besar dan bisa mengayomi setiap orang yang melewatinya.